Selasa, 05 Juni 2012

RIWAYAT SINGKAT TARUNG DERAJAT ( 2 )


   
JADIKANLAH DIRIMU OLEH DIRI SENDIRI 
PADA usia 13 tahun,tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang yang tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab nyaris merenggut jiwanya. Peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan yang dialaminya itu,terjadi di tengah keramaian orang-orang yang hanya bisa jadi penonton.
Kejadian serupa kembali terjadi,saat Aa Achmad Dradjat belajar latihan bela diri secara resmi sebagai anggota suatu perkumpulan bela diri. Dalam peristiwa tersebut ia di paksa berkelahi menggunakan teknik yang berlaku di bela diri itu sendiri melawan anggota senior yang bertubuh jauh lebih besar.
Aa Achmad Dradjat yang baru belajar dasar-dasar teknik beladiri dan kemampuan terbatas seluruh badannya penuh dengan luka. Namun,tidak ada pikiran dan rasa dari penyaksi termasuk guru besarnya untuk bertindak,menghentikan perkelahian,untuk menyelamatkan anggotanya.
Dalam kesendirian,Aa Achmad Dradjat kembali harus berjuang sendiri mempertahankan keselamatan dan kesehatan hidupnya. Pikiran,rasa,dan keyakinan tentang peristiwa -peristiwa yang terjadi,baik kejadian itu berupa musibah maupun anugerah,pada dasarnya adalah bagian dari proses pembelajaran dan prlatihan otot,otak serta nurani untuk menentukan arah hidup yang lebih baik menuju pada kehidupan yang benar,selaras dengan kodratnya.
Melalui perkelahian demi perkelahian,Aa Achmad Dradjat secara alamiah tertempa dan terlatih untuk menjawab tantangan hidup yang keras. Dan dari kerasnya kehidupan yang dialami sifat-sifat dan sikap mentalnya terbina dan trbiasa untuk menerima kenyataan hidup secara realistis dan rasional.
Bersamaan dengan itulah,proses penciptaan gerak dan jurus juga di bentuk dan diuji melalui perkelahian. Proses ini disempurnakan melalui suatu penempaan diri,baik secara fisik maupun mental dengan cara tersendiri dan mandiri. Gerakan tubuh yang kemudian menjadi jurus ini,seluruhnya didasari gerak refleks yang alamiah.
Dari penempaan praktis ini,gerakan tubuh yang tercipta menjadi sangat efektif bagi suatu pembelaan diri. Gerakan dan jurus serta metode latihan didasari kemampuan alamaiah. Semua ini sebenarnya dimiliki manusia sebagai fitrah,dan bisa dikembangkan secara mandiri. Inilah yang mendasari lahirnya sebuah prinsip Tarung Derajat,"Jadikanlah Dirimu oleh Diri sendiri. "***
Sumber Dari PR. Di posting Oleh Kang Zimmy KODRAT.

RIWAYAT SINGKAT TARUNG DERAJAT ( 1 )

Keberadaan Tarung Derajat identik degan perjalanan hidup "Sang Guru"G.H.Achmad Dradjat yang juga dikenal dengan nama panggilan Aa Boxer.G.H.Achmad Dradjat dilahirkan di Garut 18 Juli 1950 dari pasangan Bapak H.Adeng Latif dan Ibu Hj.Mintarsih ditengah suasana genting,bersamaan dengan pemberontakan yang di kenal dengan sebutan kelompok Darul Islam ( DI ). Keluarga H.Adang sebagai salah satu pejuang kemerdekaan yang kemudian menjadi anggota Polisi istimewa,merupakan salah satu incaran gerombolan tersebut.
  Berkat kebersaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa,mereka selamat dari peristiwa itu.Pada saat itulah G.H.Achmad Dradjat lahir dalam keadaan selamat dan sehat.Pristiwa trsebut telah mengilhami kedua orang tua memberi nama Darajat ( Deradjat/Drajat ).Nama itu di berikan sebagai sebuah harapan agar pemiliknya mampu menjadi berkah,rahmat dan karunia yang membawakebaikan serta meningkatkan harkat dan martabat hidup manusia.
 Pada usia balita,G.H.Achmad Dradjat yang kemudian akrab di panggil Aa ( panggilan daerah sunda untuk anak tertua atau dituakan ) pindah ke Bandung mengikuti perjalanan dinas orang tuanya dan tinggal di kawasan Tegallega.
Pada masa itu dan trwarisi dan hingga kini, Tegallega adalah sebuah daerah dengan lingkungan yang keras dan berbau kriminalitas. perkelahian antargeng,pemerasan,perampokan,perjudian,pelacuran dsb.tindakan kekerasan menjadi hal yang biasa dan sering menimbulkan korban.
 Dalam lingkingan demikian,dengan sifat pemberani dan keinginan menolong teman yang di miliki,membuat Aa harus mengalami berbagai tindakan kekerasan.
Apalagi dengan postur yang pendek dan kecil,serta sifat ngangkrang dalam arti tidak mengenal takut dan berani melawan kesemena-menaan,perkelahian demi perkelahian harus ia lalui.
    Melalaui perkelahian demi perkelahian yang di lalui,G.H.Achmad Dradjat secara alami tertempa dan terlaih untuk menjawab tantangan yang keras.Dari kerasnya kehidupan yang dialami sifat fisik dan sikap mentalnya terbina dan terbiasa untuk menerima kenyataan hidup secara realistis dan rasional.

 Berbagai macam kejadian dan pengalaman dalam lingkup pembelaan diri yang berasal dan mengandalkan gerak refleks dan dorongan  naluri/insting/garizah yang terjadi secara berulang mengasah otot,otak serta nuraninya.Kemampuan ini dimiliki karena pada dasarnya setiap makhluk telah dibekali daya gerak alamiah dan refleks untuk bertahan hidupdan mengembangkan hidupnya.Semua ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan hidup.Tantangan hidup berupa kemampuan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan diri serta menegakan dan mempertahankan kehormatan serta membela kemanusian.***
SUMBER#Agus Ardjito/"PR"  Di posting Oleh Kang Zimmy KODRAT.