JADIKANLAH DIRIMU OLEH DIRI SENDIRI
PADA usia 13 tahun,tindakan kekerasan dan
penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang yang tidak bermoral dan
tidak bertanggung jawab nyaris merenggut jiwanya. Peristiwa pengeroyokan
dan penganiayaan yang dialaminya itu,terjadi di tengah keramaian
orang-orang yang hanya bisa jadi penonton.
Kejadian serupa
kembali terjadi,saat Aa Achmad Dradjat belajar latihan bela diri secara
resmi sebagai anggota suatu perkumpulan bela diri. Dalam peristiwa
tersebut ia di paksa berkelahi menggunakan teknik yang berlaku di bela
diri itu sendiri melawan anggota senior yang bertubuh jauh lebih besar.
Aa
Achmad Dradjat yang baru belajar dasar-dasar teknik beladiri dan
kemampuan terbatas seluruh badannya penuh dengan luka. Namun,tidak ada
pikiran dan rasa dari penyaksi termasuk guru besarnya untuk
bertindak,menghentikan perkelahian,untuk menyelamatkan anggotanya.
Dalam kesendirian,Aa Achmad Dradjat kembali harus berjuang sendiri mempertahankan keselamatan dan kesehatan hidupnya. Pikiran,rasa,dan keyakinan tentang peristiwa -peristiwa yang terjadi,baik kejadian itu berupa musibah maupun anugerah,pada dasarnya adalah bagian dari proses pembelajaran dan prlatihan otot,otak serta nurani untuk menentukan arah hidup yang lebih baik menuju pada kehidupan yang benar,selaras dengan kodratnya.
Dalam kesendirian,Aa Achmad Dradjat kembali harus berjuang sendiri mempertahankan keselamatan dan kesehatan hidupnya. Pikiran,rasa,dan keyakinan tentang peristiwa -peristiwa yang terjadi,baik kejadian itu berupa musibah maupun anugerah,pada dasarnya adalah bagian dari proses pembelajaran dan prlatihan otot,otak serta nurani untuk menentukan arah hidup yang lebih baik menuju pada kehidupan yang benar,selaras dengan kodratnya.
Melalui perkelahian demi perkelahian,Aa Achmad
Dradjat secara alamiah tertempa dan terlatih untuk menjawab tantangan
hidup yang keras. Dan dari kerasnya kehidupan yang dialami sifat-sifat
dan sikap mentalnya terbina dan trbiasa untuk menerima kenyataan hidup
secara realistis dan rasional.
Bersamaan dengan itulah,proses
penciptaan gerak dan jurus juga di bentuk dan diuji melalui
perkelahian. Proses ini disempurnakan melalui suatu penempaan diri,baik
secara fisik maupun mental dengan cara tersendiri dan mandiri. Gerakan
tubuh yang kemudian menjadi jurus ini,seluruhnya didasari gerak refleks
yang alamiah.
Dari penempaan praktis ini,gerakan tubuh yang
tercipta menjadi sangat efektif bagi suatu pembelaan diri. Gerakan dan
jurus serta metode latihan didasari kemampuan alamaiah. Semua ini
sebenarnya dimiliki manusia sebagai fitrah,dan bisa dikembangkan secara
mandiri. Inilah yang mendasari lahirnya sebuah prinsip Tarung
Derajat,"Jadikanlah Dirimu oleh Diri sendiri. "***
Sumber Dari PR. Di posting Oleh Kang Zimmy KODRAT.