Kamis, 09 Agustus 2012

Tarung Derajat 40 tahun 1972-2012

Tulisan singkat tentang Tarung Derajat, 
Sejak 18 Juli 1972

Mahakarya itu kini telah sampai pada usia ke 40 tahun, dan berhasil menyebarkan ilmunya secararesmi di negara-negara ASEAN dan beberapa negara diluar ASEAN

BOX!!!

Tarung Derajat di usianya yang cukup matang  telah berhasil menyebarkan ilmunya secara resmi di negara-negara ASEAN, hal ini merupakan karunia Allah SWT atas Niat yang diikuti oleh Tekad dan Perjuangan  Sang Guru dan Keluarga Tarung Derajat yang secara ikhlas dan tulus dalam berbuat dan memberi manfaat kepada seluruh Masyarakat.

Olahraga Tarung Derajat dicetuskan kepermukaan pada tanggal 18 Juli 1972 yang merupakan karya cipta seorang putra bangsa Indonesia yaitu Achmad Dradjat yang memiliki julukan: AA BOXER.  Olahraga Tarung Derajat dilahirkan sebagai suatu Seni Ilmu Beladiri yang berdiri sendiri secara mandiri dengan memiliki aliran dan wadah tersendiri, tidak berafiliasi kepada aliran dan organisasi beladiri lainnya baik yang telah ada di Indonesia maupun yang ada di luar Negara Indonesia, ditegaskan pula bahwa Olahraga Tarung Derajat tidak mengadopsi dan bukan gabungan dari beladiri-beladiri lainnya dan tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi memiliki asal usul riwayat dan sumber tersendiri yang mutlak dan hakiki, yaitu: berasal dari pengalaman dan renungan hidup pribadi yang bersumber kepada kebesaran dan Keagungan Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai satu-satunya unsur pokok dan sangat berpengaruh dalam membentuk “ Jati Diri Manusia serta Jati Diri Sesuatu Hal Lainnya” sesuai dengan kehendak-Nya.

Tarung Derajat, Ilmu Olah Raga Beladiri yang  keberadaannya berawal dari  pengalaman hidup  Seorang pemuda yang lahir pada tanggal 18 Juli 1951 di Tanah Sunda-Indonesia yaitu  Achmad Dradjat yang memiliki nama julukan: AA Boxer, Sang Guru Tarung Derajat.  Ketika remaja di usia 13 tahun, Sang Guru mengalami peristiwa-peristiwa tindak kekerasan terutama tindak kekerasan pengeroyokan dan penganiayaan yang berakibat tumbuhnya sikap traumatis yang membekas pada otot, otak dan nuraninya.

Renungan juga pengalaman hidup yang pahit dihadapi dengan sabar dan tawakal, telah melahirkan suatu pemikiran bahwa : pada tindak kekerasan, penganiayaan, ilmu pembelaan diri dan perkelahian terdapat suatu tindakan fisik yang serupa yaitu: Memukul,  Menendang, Menangkis, Membanting dan gerakan reflek pembelaan diri lainnya. Tindakan/gerakan tersebut adalah hak milik yang mutlak dan hakiki dari setiap insan manusia dan bukan milik dari suatu aliran ilmu beladiri atau milik salah satu hal saja.

Pemikiran yang didasari oleh pengalaman hidup tersebut telah mampu membangkitkan tekad yang kuat untuk menciptakan pola serta bentuk olah fisik, suatu sistem pertahanan diri yang akurat, praktis dan efektif dalam menghadapi dan mengatasi tantangan hidup yang keras serta mampu membentengi diri dari perbuatan yang tidak bermoral dan tidak bertanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari.

Tarung Derajat yang sebelumnya dikenal dengan nama Beladiri BOXER.

Atas karunia dan hidayah Allah SWT, Yang Maha Pencipta serta didasari oleh suatu niat yang suci dan murni dan didorong dengan keinginan hati nurani yang luhur juga kesadaran bahwa kegiatan latihan ilmu beladiri bukanlah semata-mata untuk kepentingan diri sendiri, tetapi wajib diamalkan bagi kepentingan masyarakat banyak.

Kemudian pada saatnya Ilmu Beladiri BOXER- Seni Tarung Dradjat mampu tumbuh dan berkembang di bumi persada Indonesia tercinta dengan kekhasannya yang spesifik didalam menampung minat, menyalurkan bakat dan hobi dalam rangka membentuk watak dan karakter pribadi yang mencerminkan manusia yang berhakekat manusia yang memiliki : Kejujuran, Kesetiaan, Keberanian Moral, Budi Pekerti, Kemandirian, Kepribadian, Patriotisme, Mental Baja, Rendah Hati, Jiwa Besar, Sabar, Pemikiran yang Positif dan Tanggung Jawab dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan Masyarakat.

 Untuk menunjukan rasa Nasionalisme serta menjunjung tinggi Kepribadian Bangsa dan Negara Indonesia tercinta dalam perkembangannya, Beladiri BOXER menetapkan namanya menjadi “OlahragaTARUNG DERAJAT”. Memiliki arti, suatu kegiatan pendidikan dan latihan mengolah fisik, mental dan moral dalam membangun diri dalam rangka membekali diri untuk memiliki kesiapan pribadi guna menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan hidup yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang, jenis, serta fungsinya masing-masing demi meningkatkan derajat kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Sadar akan tanggung jawab bahwa tujuan pendidikan dan latihan Olahraga Tarung Derajat adalah untuk membentuk manusia seutuhnya yang mampu berkarya dalam pembangunan dan berprestasi di bidang Olahraga Beladiri, serta ikut berpartsipasi secara aktif dalam perdamaian dunia dan turut memelihara ketahanan nasional melalui ketahanan rohani dan jasmani.

Maka dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Olahraga Tarung Derajat dengan ketetapan hati dan tekad yang bulat, membentuk dan mendirikan suatu wadah tersendiri yang bersifat kekeluargaan dan persaudaraan, yang merupakan satu-satunya badan yang bertanggung jawab sepenuhnya didalam menghimpun dan membina serta mengkoordinasikan seluruh dan setiap kegiatan Olahraga Tarung Derajat di atas muka bumi ini.  
Dan Perjalanan Olahraga Tarung Derajat masih sangat panjang.....

BOX!!!
Sang Guru Tarung Derajat-AA BOXER dalam tehnik loncatan pada tahun 1970an
di usia lebih dari 60 Tahun Sang Guru Tarung Derajat-AA BOXER masih berlatih selama 3 jam setiap hari
bersama Indung, ibu untuk semua keluarga anggota Tarung Derajat
 

Box !!
Sumber di ambil dari FB Teh Non Dara.

Sabtu, 09 Juni 2012

Seorang penekun TARUNG DERAJAT

Seorang penekun TARUNG DERAJAT diharapkan mampu mengembangkan diri lebih lanjut secara mandiri agar dapat berperan dalam menerapkan dan mengembangkan potensi diri, penuh prakarsa. dan mampu mengikuti perkembangan ilmu dan keilmuan dalam bidanganya dan menghadapi perubahan lingkungannya,serta bisa mengatasi kesulitan dan menjawab tantangan hidup.Sehingga dengan kemampuan gerak yang dianugrahkan Tuhan Yang Maha Esa,setiap manusia akan mampu memelihara kehidupan secara selamat dan sehat. Oleh karena itu, dalam setiap melakukan kegiatan,Tarung Derajat Harus mengacu pada asas kegiatan BAIK dan pola pelaksanaan BENAR.
 
  Asas kegiatan BAIK,
1. Budaya "Kegiatan yang mengacu,memicu dan mengembangkan nilai-nilai luhur individu dan masyarakat sebagai manusia.
2. Alamiah "Kegiatan yang dilakukan adalah wajar,tidak di paksakan,apa adanya dan tidak mengada-ada,serta tidak meniadakan yang ada atau sebagai suatu kebutuhan yang alami
3. Ilmiah "Kegiatan yang dilakukan melibatkan secara aktif peran ilmu pengetahuan dan informasi,baik dalam bidang teknik bela diri maupun manajemen organisasi.
4. Karakteristik "Kegiatan tarung derajat memiliki ciri khas tersendiri dan mengembangkan setiap individu untuk memiliki karakteristik yang sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
    Pola pelaksanaan kegiatan, Agar kegiatan yang telah diprogramkan dapat menyentuh berbagai aspek kehidupan dan mencapai sasaran secara berdaya guna,pelaksanananya memakai pola BENAR yaiyu,
1. Bobot "Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan sistematis,terarah,teratur dan memiliki serta memahami aturan pelaksanaan yang sesuai dengan kepentingan dan prioritas.
2. Edukatif "Pelaksanan kegiatan di tarung derajat bersifat mendidik.
3. Nyata "Pelaksanan kegiatan menghasilkan kenyataan,ada hasil,bernilai dan terlihat buktinya (tidak fiktif).
4. Aktual "Pelaksanan kegiatan selalu mengundang perhatian,memikat,hangat dan sesuai dengan kebutuhan aktual.Walaupun kegiatan dilaksanakan secara berulang,harus dilakukan dengan cara baru yang menarik.
5. Reaktif "Memiliki arti sangant luas,nzmun intinya kemampuan menjawab tantangan kehidupan di masyarakat.
***

BOX !!
Sumber Dari "PR" Di Posting Oleh Kang Zimmy KODRAT

Selasa, 05 Juni 2012

RIWAYAT SINGKAT TARUNG DERAJAT ( 2 )


   
JADIKANLAH DIRIMU OLEH DIRI SENDIRI 
PADA usia 13 tahun,tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang yang tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab nyaris merenggut jiwanya. Peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan yang dialaminya itu,terjadi di tengah keramaian orang-orang yang hanya bisa jadi penonton.
Kejadian serupa kembali terjadi,saat Aa Achmad Dradjat belajar latihan bela diri secara resmi sebagai anggota suatu perkumpulan bela diri. Dalam peristiwa tersebut ia di paksa berkelahi menggunakan teknik yang berlaku di bela diri itu sendiri melawan anggota senior yang bertubuh jauh lebih besar.
Aa Achmad Dradjat yang baru belajar dasar-dasar teknik beladiri dan kemampuan terbatas seluruh badannya penuh dengan luka. Namun,tidak ada pikiran dan rasa dari penyaksi termasuk guru besarnya untuk bertindak,menghentikan perkelahian,untuk menyelamatkan anggotanya.
Dalam kesendirian,Aa Achmad Dradjat kembali harus berjuang sendiri mempertahankan keselamatan dan kesehatan hidupnya. Pikiran,rasa,dan keyakinan tentang peristiwa -peristiwa yang terjadi,baik kejadian itu berupa musibah maupun anugerah,pada dasarnya adalah bagian dari proses pembelajaran dan prlatihan otot,otak serta nurani untuk menentukan arah hidup yang lebih baik menuju pada kehidupan yang benar,selaras dengan kodratnya.
Melalui perkelahian demi perkelahian,Aa Achmad Dradjat secara alamiah tertempa dan terlatih untuk menjawab tantangan hidup yang keras. Dan dari kerasnya kehidupan yang dialami sifat-sifat dan sikap mentalnya terbina dan trbiasa untuk menerima kenyataan hidup secara realistis dan rasional.
Bersamaan dengan itulah,proses penciptaan gerak dan jurus juga di bentuk dan diuji melalui perkelahian. Proses ini disempurnakan melalui suatu penempaan diri,baik secara fisik maupun mental dengan cara tersendiri dan mandiri. Gerakan tubuh yang kemudian menjadi jurus ini,seluruhnya didasari gerak refleks yang alamiah.
Dari penempaan praktis ini,gerakan tubuh yang tercipta menjadi sangat efektif bagi suatu pembelaan diri. Gerakan dan jurus serta metode latihan didasari kemampuan alamaiah. Semua ini sebenarnya dimiliki manusia sebagai fitrah,dan bisa dikembangkan secara mandiri. Inilah yang mendasari lahirnya sebuah prinsip Tarung Derajat,"Jadikanlah Dirimu oleh Diri sendiri. "***
Sumber Dari PR. Di posting Oleh Kang Zimmy KODRAT.

RIWAYAT SINGKAT TARUNG DERAJAT ( 1 )

Keberadaan Tarung Derajat identik degan perjalanan hidup "Sang Guru"G.H.Achmad Dradjat yang juga dikenal dengan nama panggilan Aa Boxer.G.H.Achmad Dradjat dilahirkan di Garut 18 Juli 1950 dari pasangan Bapak H.Adeng Latif dan Ibu Hj.Mintarsih ditengah suasana genting,bersamaan dengan pemberontakan yang di kenal dengan sebutan kelompok Darul Islam ( DI ). Keluarga H.Adang sebagai salah satu pejuang kemerdekaan yang kemudian menjadi anggota Polisi istimewa,merupakan salah satu incaran gerombolan tersebut.
  Berkat kebersaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa,mereka selamat dari peristiwa itu.Pada saat itulah G.H.Achmad Dradjat lahir dalam keadaan selamat dan sehat.Pristiwa trsebut telah mengilhami kedua orang tua memberi nama Darajat ( Deradjat/Drajat ).Nama itu di berikan sebagai sebuah harapan agar pemiliknya mampu menjadi berkah,rahmat dan karunia yang membawakebaikan serta meningkatkan harkat dan martabat hidup manusia.
 Pada usia balita,G.H.Achmad Dradjat yang kemudian akrab di panggil Aa ( panggilan daerah sunda untuk anak tertua atau dituakan ) pindah ke Bandung mengikuti perjalanan dinas orang tuanya dan tinggal di kawasan Tegallega.
Pada masa itu dan trwarisi dan hingga kini, Tegallega adalah sebuah daerah dengan lingkungan yang keras dan berbau kriminalitas. perkelahian antargeng,pemerasan,perampokan,perjudian,pelacuran dsb.tindakan kekerasan menjadi hal yang biasa dan sering menimbulkan korban.
 Dalam lingkingan demikian,dengan sifat pemberani dan keinginan menolong teman yang di miliki,membuat Aa harus mengalami berbagai tindakan kekerasan.
Apalagi dengan postur yang pendek dan kecil,serta sifat ngangkrang dalam arti tidak mengenal takut dan berani melawan kesemena-menaan,perkelahian demi perkelahian harus ia lalui.
    Melalaui perkelahian demi perkelahian yang di lalui,G.H.Achmad Dradjat secara alami tertempa dan terlaih untuk menjawab tantangan yang keras.Dari kerasnya kehidupan yang dialami sifat fisik dan sikap mentalnya terbina dan terbiasa untuk menerima kenyataan hidup secara realistis dan rasional.

 Berbagai macam kejadian dan pengalaman dalam lingkup pembelaan diri yang berasal dan mengandalkan gerak refleks dan dorongan  naluri/insting/garizah yang terjadi secara berulang mengasah otot,otak serta nuraninya.Kemampuan ini dimiliki karena pada dasarnya setiap makhluk telah dibekali daya gerak alamiah dan refleks untuk bertahan hidupdan mengembangkan hidupnya.Semua ini merupakan upaya untuk menjawab tantangan hidup.Tantangan hidup berupa kemampuan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan diri serta menegakan dan mempertahankan kehormatan serta membela kemanusian.***
SUMBER#Agus Ardjito/"PR"  Di posting Oleh Kang Zimmy KODRAT.

Minggu, 03 Juni 2012

ASAS KEGIATAN DAN LOGO "TARUNG DERAJAT"

Asas kegiatan dan Logo
LAMBANG
"PRIBADI MANDIRI"

Gerakan dan jurus serta metode latihan tarung derajat didasari kemampuan alamiah dikembangkan secara mandiri sesuai prinsip "jadikanlah dirimu oleh diri sendiri". lambang ini diberi nama "pribadi mandiri"karna tarung derajat mengembangkan setiap pribadi secara mandiri,secara karakteristik dan khasnya.
lambang ini mengambarkan tarung derajat sbg seni ilmu olah raga beladiri yang memiliki ciri khas dan kemandirian yg realistis dan rasional,yaitu sistem pertahanan dan ketahanan dir, reaksi cepat dengan gerakan praktis dan epektip. tarung derajat memangpaatkan senyawa daya gerak otot,otak,nurani.
1. kepalan tangan warna kuning dengan lingkaran pada kepalan san arah menukul kedepan. hal ini melambanfkan bahwa kepalan tangan mewakili gertakan-gerakan beladiri.lingkaran dua buah melambangkan gerakan-gerakan tarung derajat berdasarkan atas kemampuan otot dan otak.
2. gambar tangan menukul kedepan melambangkan tekad yang kuat dan usaha takenal menyerah menuju masadepan yang lebih baik.dalam kepalan tersebut tergengam nurani,hal ini berarti segala aktipitas hidup,upaya yg dilakukan,gerakan otot dan perhitungan otak,juga harus didasari pertimbangan nurani.
3. warna kilat warna merah melambangkan suatu cita2 yg luhur serta tekad membara dg semangat juang yg tinggi.
4. lingkara tiga perempat warna hitam dg 5 kotak warna putih melambangkan wadah/tempat pembinaan diri yg dilakukan atas dasar 5 unsur daya gerak,yaitu:kekuatan,kecepatan,ketepatan,keberanian,dan keuletan.***
sumber#@Klinik Tarung Derajat_PR. Diposkan oleh Zimmy Kodrat
BOX !!

Sabtu, 02 Juni 2012

TARUNG DERAJAT Beladiri Alamiah

TARUNG DERAJAT
Beladiri Alamiah

"Tarung Derajat murni hanya mengolah fisik saja !", tegasnya. Diakuinya, memang tidak ada unsur mistik yang digunakan untuk menambah kekuatan. Berlatih fisik secara rutin dengan suatu teknik yang sudah diramu dan disesuaikan dengan teknik beladiri ciptaannya Sang Guru BESAR TARUNG DERAJAT
G.H.Drs.ACHMAD DRADJAT.
, Berlatih fisik untuk beladiri berarti juga berlatih napas, dan ini terjadi secara alamiah, tidak ada latihan pernapasan secara khusus. Memang dianjurkan kepada para anggotanya untuk selalu menyempatkan diri berlatih fisik dan teknik setiap hari selama 1 sampai 2 jam. Karena menurutnya untuk membentuk fisik menjadi kuat, otot dan daging menjadi pejal memerlukan latihan yang keras, disiplin yang tinggi dan dilakukan terus-menerus, sehingga diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama, kekuatan dan percaya diri menjadi meningkat. tuh gan kutipan dari artikel yang mewawancarai Sang Guru BESAR TARUNG DERAJAT
G.H.Drs.ACHMAD DRADJAT.

(beliau yang membuat beladiri ini) :peace:


keren gan
2011 masuk sea games gan walaupun cuma olahraga exhibition karena tergolong masih baru:cihuy:

<(((BOX)))>
BOX !!!
Salam persaudaraan Tarung Derajat,

Download Peragaan Tarung Derajat (TNI) video on savevid.com

Download Peragaan Tarung Derajat (TNI) video on savevid.com

Download Beladiri Praktis Tarung Derajat video on savevid.com

Download Beladiri Praktis Tarung Derajat video on savevid.com

Kamis, 31 Mei 2012

APA YG MEMBEDAKAN TARUNG DERAJAT DENGAN BELADIRI LAIN




Apa yang membedakan Tarung Derajat dg pencaksilat,karate,dan tae kwon do serta olahraga lain? Tarung Derajat lahir dengan sendirinya karena keadaan dankondisi.Tarung Derajat itu adlah olah raga seni beladiri yg mengpaatkan senyawa daya gerak otot,otak dan nurani secara realistis dan rasional.
didalam proses pembelajaran dan pelatihan gerakan gerakan seluruh anggota dan organ tibuh serta bagian bagian penting lainya,terdapat berbagai unsur yg menjadi satu kesatuan yakni kekuatan,kecepatan,ketepatan,keberanian,dan keuletan yang melekat dinamis dan agresip dalam suatu sistem ketahanan atau pertahanan diri serta pola teknik,taktik,dan strategi bertahan menyerang yg praktis dan epektif bagi suatu pembelaandiri. ( sang guru.;sindo 15 mei 2011 )

PROFILE TARUNG DERAJAT


Salam Persaudaraan, Box!


Tarung Derajat itu adalah logika dan tindakan moral yang memanfaatkan senyawa daya gerak otot, otak serta nurani secara realistis dan rasional untuk digunakan dengan praktis dan efektif terutama pada upaya "Pembelaan Diri" dalam lingkup operasi moral antara lain pemeliharaan keselamatan, kesehatan dan kesempatan hidup, seperti : menghormati persamaan hak dan kewajiban dan menghindari tindak kekerasan yang tidak manusiawi dan tidak bermoral, mentaati dan menghormati hukum masyarakat dan adat istiadatnya dalam pergaulan umum dimana mereka satu sama lain saling membutuhkan; pencegahan dan pemulihan penyakit jasmani dan rohani; merebut kehormatan dan membela kemanusiaan serta menebarkan kasih sayang kepada semua makhluk ciptaan Tuhan YME. Senyawa daya gerak otot, otak serta nurani nurani tersebut berasal dan diperoleh dari : Didikan akhlak budi pekerti yang diterapkan oleh kedua orang tua dan ajaran agama yang tertanam sejak masa kecil secara ketat, terarah dan berdisiplin; dari gerak reflek anggota tubuh dan bagian penting lainnya yang alamiah sebagai bagian dari kelengkapan hidup yang dianugerahkan Tuhan YME. kepada setiap makhluk hidup ciptaannya seperti : insting, naluri dan garizah, yaitu suatu dorongan hati yang sangat "kuat" atau nafsu untuk melakukan tindakan secara "cepat dan tepat" guna mempertahankan kelangsungan hidup; serta hasil dan terapan pengalaman hidup lainnya dialami sendiri pada kehidupan sehari-hari, seperti kejadian-kejadian hidup yang menyentuh pada nilai-nilai kemanusiaan dan menumbuhkan sikap traumatis (yaitu keadaan kejiawaan yang mempengaruhi labilnya tingkah laku akibat dari tekanan-tekanan fisik dan mental).

Suatu kehidupan yang keberadaannya dinikmati dengan totalitas berserah diri kepada Sang Yang Maha Pemilik dan Pemberinya, menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi kehidupan itu sendiri antara lain sebagai "imajinasi" yang menumbuhkan "kreatifitas" dan tercipta suatu "keberanian moral" untuk berbuat sesuatu hal guna menjawab dan menyikapi tantangan dan tuntutan hidup yang dihadapi.

Suatu kehidupan yang keberadaannya dinikmati dengan totalitas berserah diri kepada Sang Yang Maha Pemilik dan Pemberinya, menjadi suatu hal yang bermanfaat bagi kehidupan itu sendiri antara lain sebagai "imajinasi" yang menumbuhkan "kreatifitas" dan tercipta suatu "keberanian moral" untuk berbuat sesuatu hal guna menjawab dan menyikapi tantangan dan tuntutan hidup yang dihadapi.

Imajinasi, kreatifitas dan keberanian moral itulah yang menjadi modal utama penciptaan, pertumbuhan dan pengembangan serta penyebarluasan "Ilmu Olahraga Seni Pembelaan Diri Tarung Derajat" di atas muka bumi.

www.tarungderajat-aaboxer.com

Rabu, 30 Mei 2012

FILOSOFI TARUNG DERAJAT

HAKEKAT TARUNG DERAJAT :
Tarung Derajat itu adalah Ilmu Olahraga Seni Pembelaan Diri yang memanfaatkan Senyawa Daya Gerak Otot, Otak serta Nurani secara Realistis dan Rasional, didalam proses pembelajaran dan pemberlatihan gerakan-gerakan seluruh anggota dan organ tubuh serta bagian-bagian penting lainnnya, dalam rangka memiliki dan menerapkan 5 (lima) unsur daya moral, antara lain yaitu : Kekuatan - Kecepatan - Ketepatan - Keberanian dan Keuletan, yang melekat dengan Dinamis dan Agresif dalam suatu Sistem Ketahanan / Pertahanan diri serta Pola Teknik, Taktik dan Strategi Bertahan menyerang yang Praktis dan Efektif bagi suatu Pembelaan Diri. Untuk digunakan terutama pada upaya Pemeliharaan Keselamatan, Kesehatan dan Kesempatan Hidup sebagai Manusia yang berhakekat, seperti mampu menghindari dan menjauhkan sikap hidup permusuhan dan kesombongan, pencegahan dan pemulihan penyakit fisik dan mental, serta mampu mensyukuri kehidupan dan berbuat amal kebaikan bermanfaat bagi kemanusiaan

Senyawa Daya Gerak Otot, Otak serta Nurani di atas tadi berasal dan diperoleh dari proses Fikiran Rasa dan Keyakinan atas dan tentang berbagai macam sifat, motif dan bentuk serta cara datang kemudian menerima dan menyikapi serta menjawab peristiwa-peristiwa terjadinya suatu kejadian hidup yang dialami dan teralami sendiri di dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan bidang garapan hidup yang ditekuni secara Realistis dan Rasional pada setiap tatanan ruang lingkup, tataran dan tingkatan kehidupan yang diganti selaras dengan adab-adabnya dalam rangka berinteraksi hidup keluarga, masyarakat, hingga bernegara dan berketuhanan YME. Pengalaman tersebut bergulir secara alamiah dari waktu ke waktu sejak masa kecil bergerak sepanjang hayat.

Rangkaian dari suatu proses pengalaman hidup tersebut ditata dalam bentuk paduan imajinasi yang sarat dengan hasrat perjuangan dan kerja keras untuk merubah nasib, tertata dalam bentuk paduan kreativitas. Paduan imajinasi menyatu dengan paduan kreativitas melahirkan suatu tindakan hidup yang praktis dan efektif. Dan tindakan moral yang dilakukan dengan konsisten pada setiap menghadapi tantangan dan tuntutan hidup, merefleksi dalam paduan Keberanian Moral

.www.tarungderarajat-aaboxer.com

HISTORY TARUNG DERAJAT

Seni Ilmu Olah Raga Bela Diri TARUNG DERAJAT dideklarasikan kelahirannya dibumi persada Indonesia tercinta, di Bandung 18 Juli 1972 oleh peciptanya seorang putra bangsa yaitu Guru Haji Achmad Dradjat yang memiliki nama julukan dengan panggilan Aa Boxer. Nama panggilan Aa Boxer diterapkan dan melekat pada diri Achmad Dradjat, setelah dirinya mampu dan berhasil menggunakan dan menerapkannya Seni Pembelaan Diri karya ciptanya didalam berbagai bentuk perkelahian, dimana butuh dan harus BERKELAHI atau BERTARUNG dalam rangka BERJUANG untuk mempertahankan kelangsungan hidup, menegakan kehormatan dan membela kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari selaras dengan kodrat hidupnyanya.

Jadi sebenarnya keberadaan Tarung Derajat itu adalah identik dengan perjalanan & perjuangan G.H.Achmad Dradjat yang juga dikenal dengan julukan Aa Boxer dan kini bergelar "SANG GURU TARUNG DERAJAT".

Perjalanan & Perjuangan hidup Achmad Dradjat dimulai sejak kelahirannya diatas muka bumi ini, Sang Guru Tarung Derajat dilahirkan di Garut 18 Juli 1951 dari pasangan Bapak dan Ibu H.Adang Latif dan Hj.Mintarsih dalam suasana sedang terjadi pertempuran melawan Gerombolan pemberontak yang dikenal dengan sebutan kelompok Darul Islam (D.I), dalam penyerangan tersebut kedua orang tua Achmad Dradjat sebagai Aktivis Pejuang Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang setelah pasca Keemerdekaan menjadi anggota Polisi Istimewa, menjadi salah satu sasaran operasi dari penyerangan Gerombolan tersebut. Berkat kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dapat selamat dari peristiwa itu dan saat itulah Sang Guru lahir dalam keadaan sehat, ditengah kejaran para pemberontak. Peristiwa tersebut telah mengilhami kedua oranng tua Sang Guru memberikan nama DARAJAT (DRADJAT / DERAJAT), yang berarti Berkat yaitu suatu Rahmat karunia Tuhan Yang Maha Esa yang membawa atau mendatangkan kebaikan pada kehidupan manusia, seperti keselamatan dan kesehatan hidup atau kesejahteraan hidup atau juga sebagai harkat dan martabat hidup manusia. Sejalan dan seiring dengan nilai-nilai riwayat Perjalanan & Perjuangan hidup yang dilakukan Sang Guru Achmad Dradjat alias Aa Boxer dalam menciptakan dan melahirkan Ilmu Bela Diri secara Alami, Mandiri, dan Tersendiri serta kejadian-kejadian hidup yang terjadi selalu dinikmati dengan totalitas berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan tindakan-tindakan yang Realistis dan Rasional, dari hasil perjuangan hidup PRIBADI seperti itu, mencuat sebuah nama untuk diterapkan pada Seni Ilmu Olah Raga Bela Diri Karya Ciptanya, yaitu : "TARUNG DERAJAT." (Tarung, Bertarung adalah Berjuang dan Derajat adalah Harkat martabat kemanusiaan)

Pada usia balita Achmad Dradjat pindah ke Bandung mengikuti perjalanan dinas kedua orang tuanya, tinggal di kawasan Tegallega suatu daerah yang keras dan berpenduduk sangat heteorogin dengan segala perilaku hidupnya yang dinamis. Situasi dan kondisi seperti itu sangat ditunjang dengan keberadaan sebuah lapangan sangat luas yang beraktivitas hampir 24 jam , berbagai macam bentuk kegiatan hidup terjadi dilapangan tersebut, seperti: berbagai kegiatan olah raga, perkealahian masal antar kelompok pemuda remaja, pemerasan, perampokan perjudian, pelacuran, dlsb yang berbau kriminalitas dan kemaksiatan serta dalam waktu-waktu tertentu bisa dan biasa juga dipakai untuk kegiatan kemasyarakatan lainnya oleh seluruh kalangan masyarakat Bandung khususnya dan apabila sesuatu tindak kekerasan terjadi, tidak jarang masyarakat setempat yang berperilaku hidup baik-baik kerap menjadi korban tindak kekerasan, kejadian tindak kekerasan tersebut tidak terkecuali sering juga dialami oleh sosok remaja Achmad Dradjat.

Bagi Achmad Dradjat yang sejak masa anak-anak mempunyai postur tubuh lebih kecil dibanding dengan sesama anak lainnya dan sangat menggemari olah raga keras, seperti sepak bola dan beladiri, selain itu dirinya yang berkarakter berani dan ulet, menjadikan hidup dan dibesarkan dilingkungan seperti itu memiliki arti dan tantangan yang tersendiri.

Berbekal didikan Akhlak Budi pekerti dan Ajaran Agama yang diterapkan kedua orang tua dan tertanam serta terpelihara secara ketat dan berdisiplin sejak masa kecil. Aa, demikian dipanggil dalam lingkungan keluarganya (Aa adalah suatu panggilan dalam bahasa daerah sunda bagi anak laki yang tertua atau yang dituakan) mulai memasuki lingkungan yang keras, bermacam cara datang dan terjadi perekelahian antar kelompok maupun perorangan, pemerasan serta berbagai bentuk tindak kekerasan lain.

Dalam lingkungan demikian sifat pemberani dan keinginan menolong teman yang dimilikinya, seringkali membuat Aa mengalami berbagai tindak kekerasan, perklelahian demi perkelahian harus ia lalui walau lebih sering kalah dari pada menangnya, dengan segala keuletan yang didasari oleh hasil didikan Akhlak dan ajaran Agama yang terus melekat, dirinya mampu meng hadapi dan mengatasi berbagai rintangan hidup setahap demi setahap secara pasti, hingga pada usia 13 tahun tindak kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda remaja dan manusia lain yang tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab nyaris merenggut jiwanya.

Bagaimana tidak, peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan yang dialaminya itu terjadi ditengah keramaian orang-orang yang hanya bisa menjadi penonton dan sebagian lainya hanya mampu menjadi penganiaya, dalam keadaan seperti itu Achmad Dradjat dituntut harus mampu bertahan hidup dalam kesendirian, bukan mempertahankan diri sampai lupa diri. Sesungguhnya dari kenyataan peristiwa tersebut sangat disadri hanya kerena Kebesaran dan Kekuasaan Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang menghendaki nasib lain sehingga Aa dapat terselamatkan dari nasib yang lebih buruk lagi.

Kejadian serupa terjadi dialami Achmad Dradjat pada saat belajar latihan beladiri secara resmi sebagai anggota suatu perkumpulan beladiri, dalam peristiwa tersebut dirinya dipaksa untuk berkelahi menggunakan teknik yang berlaku di beladiri itu sendiri melawan anggota senior yang bertubuh jauh lebih besar, dengan demikian Achmad Dradjat yang baru belajar dasar-dasar teknik perkelahian tidak mampu berbuat banyak selain bertahan diri, disaksikan anggota senior lain, pelatih dan guru besarnya yang ada diruang latihan lainnya. Achmad Dradjat dengan teknik yang terbatas tadi seluruh badannya penuh dengan luka memar, namun demikian tidak ada fikiran dan rasa dari penyaksi termasuk guru besarnya untuk bertindak, menghentikan dan menyelamatkan perkelahian. Dalam kesendirian sosok remaja Achmad Dradjat kembali harus berjuang diri mempertahankan keselamatan dan kesehatan hidupnya.

Dari perkelahian ke perkelahian itulah Achmad Dradjat secara alami dirinya tertempa dan terlatih untuk menjawab tantangan hidup yang keras dan dari kerasnya kehidupan yang dialami sifat fisik dan sikap mentalnya terbina dan terbiasa untuk menerima kenyataan hidup secara realistis dan rasional. Kemampuan itu dimiliki karena pada dasarnya, setiap mahluk hidup telah dibekali kemampuan gerak reflek untuk bertahan hidup. Fikiran , rasa dan keyakinan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masanya dan terbayangi sepanjang usia, baik kejadian itu berupa musibah maupun anugerah, pengalaman tersebut pada dasarnya adalah bagian dari proses pembelajaran dan pelatihan otot, 0tak serta nurani untuk menentukan arah hidup yang lebih baik menuju pada kehidupan yang benar selaras dengan kodratnya.

Berbagai macam kejadian dan pengalaman hidup yang terjadi dalam lingkup pembelaan diri yang berasal dan mengandalkan dari gerak reflek dan dorongan naluri ,insting atau garizah yang terus terjadi secara berulang tersebut, mengasah otot, otak serta nuraninya untuk terbiasa menghadapi berbagai ancaman dan terlatih untuk menjawab tantangan hidup, yang berupa menjaga keselamatan dan kesehatan diri, menegakkan dan mempertahankan kehormatan serta membela kemanusiaan.

Bersamaan dengan itulah proses penciptaan gerak dan jurus dibentuk dan diuji dari perkelahian. Proses ini disempurnakan melalui suatu penempaan diri, baik secara fisik maupun mental dengan cara yang tersendiri dan mandiri. Gerakan tubuh yang kemudian menjadi jurus ini, seluruhnya didasari gerak reflek yang alamiah.

Dari penempaan praktis ini gerakan tubuh yang tercipta manjadi sangat efektif bagi suatu pembelaan diri. Gerakan dan jurus serta metode latihan didasari kemampuan alamiah. Semua ini sebenarnya dimiliki semua manusia sebagai fitrah dan bisa dikembangkan secara mandiri, inilah yang mendasari lahirnya sebuah prinsip hidup Tarung Derajat "Jadikanlah Dirimu oleh Diri Sendiri."

Hingga menginjak usia pemuda remaja, Achmad Dradjat telah menunjukan kemampuaan dan keunggulan dalam menghadapi berbagai tindak kekerasan dan perkelahian. Achmad Dradjat juga menularkan kemampuan beladirinya pada rekan-rekan dekat dan masyarakat lain yang membutuhkannya, yang sebagian besar memintanya untuk menjadi "Guru." Akhirnya, pada tanggal 18 juli 1972 diikrarkan pendirian Perguruan Tarung Derajat yang menjadi tanda utama resminya kelahiran Ilmu Olah Raga Seni Ilmu Pembelaan Diri karya cipta Achmad Dradjat.

Gelar "SANG GURU" menjadi sebuah panggilan kehormatan dan penghargaan sekaligus sebagai Saripati Jati Dirinya dari apa yang diperjuangkannya dalam menciptakan ILmu Olah Raga Seni Pembelaan Diri TARUNG DERAJAT bagi murid-murid dan Perguruan Pusat Tarung Derajat.


Bangun malam

Tidur cepat malah kebangun di bukan waktunya hatdeh,,,:(

Posting perdana .. :)

Heheheeee.....
Halo teman Blogger,ini merupakan posting pertama saya.
di blog ini nantinya mau di buat apa yah pokonya simak lah nanti nya heheeee .......




BOX !!